INDRAGIRI HULU

RSUD Indrasari Rengat Rawat Bayi Gizi Buruk 

Indragiri Hulu | Kamis, 14 Oktober 2021 - 13:13 WIB

RSUD Indrasari Rengat Rawat Bayi Gizi Buruk 
Pasien gizi buruk terbaring lemas saat dirawat di Irna Anak RSUD Indrasari Rengat, Rabu (13/10/2021). (KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini, di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) masih ada bayi mengidap penyakit gizi buruk. Hanya saja, faktor utama penyebab gizi buruk yang dialami warga Kecamatan Batang Peranap itu tidak disebabkan oleh faktor ekonomi.

Untuk penanganan lebih lanjut, pasien atas nama Alula Farzama Ayu Ningdia sudah ditangani dan dirawat di RSUD Indrasari Rengat. Dimana sebelumnya, pihak keluarga sudah berupaya merawat di puskesmas di Kecamatan Batang Peranap.


Dari hasil pemeriksaan pihak RSUD Indrasari Rengat di Jalan Lintas Timur, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, bayi usia tiga itu menderita gizi buruk akibat mengalami gangguan pada saluran makan. Bahkan, terdapat gangguan pada pencernaan.

Sehingga bayi perempuan tersebut, hanya terbaring lemas di ruang Irna Anak pada RSUD Indrasari Rengat dengan infus terpasang di tangan. "Benar, sejak hari ini pasien gizi buruk dirawat di RSUD Indrasari Rengat pada Irna Anak,"ujar Plt Direktur RSUD Indrasari Rengat Sepriadi didampingi  dr Reni Handayani, Rabu (13/10).

Menurutnya, pasien tersebut dirujuk dari Puskesmas ke RSUD Indrasari Rengat pada Rabu (13/10). Pasien tersebut saat dirujuk didampingi orang dan Camat Batang Batang Peranap serta pihak puskesmas.

Setelah ditangani di ruangan IGD, pasien gizi buruk tersebut diketahui mengalami gangguan pada saluran makan. Sehingga sulit untuk makan dan minuman. "Pasien sudah kami tangani, sambil menunggu berkembang selanjutnya,"sebut Sepriadi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak tertutup kemungkinan pasien gizi buruk tersebut harus dioperasi. Hanya saja, operasi tersebut tidak mungkin dilakukan saat ini, mengingat usia pasien masih bayi.

Untuk itu harapnya, dalam masa penanganan dan perawatan di RSUD Indrasari Rengat, hendaknya ada perbaikan terhadap kondisi kesehatan pasien. Lebih jauh disampaikannya, pasien lahir dalam kondisi normal dengan berat badan 3,2 kg. Namun di usianya yang sudah tiga bulan, berat badannya turun menjadi 2,5 kg. "Idealnya, pada usia saat ini berat badan bertambah dua kali lipat dibandingkan saat lahir,"terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook